Hasil 1 Tahun Menggunakan ChatGPT Super Intensif: Nasihat Untuk Pemula

Post ini ditulis untuk mereka yang mempertimbangkan belajar ChatGPT untuk mendongkrak bisnis, karir atau produktivitas sehari-hari, tapi mungkin masih mikir-mikir atau belum yakin. Post ini berisi masukan dan sharing pengalaman saya selama 1 tahun menggunakan ChatGPT secara super intensif, serta nasihat untuk orang-orang yang baru mau belajar ChatGPT. 

Terutama pembaca yang tergolong “awam IT” yang ingin bikin website, ingin automate boring stuff, atau menggunakan aplikasi canggih seperti ChatGPT dan lainnya, tapi merasa tidak berdaya melihat instruksi dan istilah-istilah yang bikin bingung.

Kalau belum sempat baca About ID62, nama saya Jeremy dan ID62 adalah kampanye saya untuk mempromosikan AI dan No-Code tools yang telah saya jelajahi sejak 2010, terutama ke orang-orang berlatar belakang non-IT atau no-coding yang ingin mendapatkan booster dari teknologi.

Apa itu “NO-CODE”? No-code adalah jenis software development yang memungkinkan orang yang tidak paham coding (non-coder) untuk membuat berbagai macam aplikasi internet, seperti layaknya seorang coder.

Post ini membahas pengalaman saya menggali ChatGPT secara super intensif selama 1 tahun lebih. Saya akan membongkar hype dan kelemahan-kelemahan ChatGPT, melihat realitas sesungguhnya dan membahas siapa orang-orang yang paling bisa mendapatkan manfaat terbesar dari teknologi ini.

Sedang buru-buru? Tidak punya waktu? Ini beberapa poin cepatnya:

Hype ChatGPT sebagian besar benar, bisa double/triple productivity, tapi banyak kelemahan juga.
ChatGPT level awal super mudah untuk dipelajari, bahkan untuk orang buta komputer sekalipun.
ChatGPT versi gratis sudah sangat powerful dan langsung banyak manfaatnya.
ChatGPT punya realita pahit. Salah satunya, ChatGPT ternyata tidak pintar berhitung!
ChatGPT super power, tapi bukan solusi untuk semua orang, hanya orang-orang dengan kegiatan tertentu.

Membebaskan menit-menit hidup kita yang berharga. Satu alasan ini saja sudah cukup untuk mulai belajar menggunakan ChatGPT!

1 Tahun Menggunakan ChatGPT: Memisahkan Hype dan Kenyataan

Ketika ChatGPT pertama kali diperkenalkan, ada banyak hype dan prediksi orang tentang apa yang mungkin terjadi. Ini beberapa contohnya, dari yang realistis sampai yang mistis:

Banyak pekerjaan akan direbut mesin, PHK massal akan terjadi di semua bidang.
Akan menjadi revolusi besar di sektor layanan pelanggan, pembuatan konten, pendidikan online, dan riset pasar.
Mesin telah menjadi sebuah “ciptaan yang hidup”, akan mampu menciptakan realitanya sendiri, membuat “alam imaginasi” yang di luar pikiran manusia.
Mesin telah mencapai suatu level kecerdasan yang menyamai level manusia, bahkan mampu mengalahkan manusia dalam bidang-bidang tertentu.
Manusia bisa mendelegasikan banyak pekerjaan membosankan ke mesin dan fokus ke pekerjaan-pekerjaan yang lebih penting (atau pergi ke pantai).
Search engines seperti Google akan digantikan oleh AI seperti ChatGPT dan lainnya.

Setelah ribuan orang mencoba ChatGPT, ternyata walaupun banyak dari prediksi ini ternyata benar, tapi banyak juga yang overblown dan muncul kendala-kendala yang sangat serius.

super intensif 1 Tahun Menggunakan ChatGPT
TRIPLE PRODUCTIVITY! Pemakaian super intensif OpenAI API untuk otomatisasi, tagihan API mencapai $45.9 (Rp 710.000) di Desember 2023, belum termasuk $20 untuk ChatGPT Plus!

Prediksi Paling Penting Yang Benar Terjadi

Menurut saya salah satu prediksi utama yang terbukti menjadi kenyataan adalah peningkatan yang luar biasa dalam produktivitas sehari-hari.

Yang saya maksud produktivitas intinya adalah membebaskan menit-menit berharga hidup, sehingga kita bisa menghasilkan lebih banyak dalam waktu yang lebih sedikit.

Siapa yang ingin membebaskan waktu dan punya ruang lebih banyak untuk hal-hal yang benar-benar bermakna, seperti waktu bersama keluarga, mengejar pendidikan atau work-life balance?

Mereka yang jawab “Yes” perlu pertimbangkan ChatGPT.

Ini contoh-contoh peningkatan produktivitas yang sudah saya capai dengan ChatGPT sejak akhir 2022 (beberapa dengan ChatGPT Plus dan juga aplikasi-aplikasi tambahan):

Dulu berjam-jam cari ide sosmed dan bikin konten secara manual, sekarang menjadi semi-otomatis dan juga fully automated.
Dulu 1 jam cari gambar gratis dan susah ketemu yang pas, sekarang langsung buat gambar sendiri dalam beberapa menit.
Membantu meringkas pelajaran sekolah anak menjadi poin-poin yang mudah dipelajari ulang di rumah (catat: bukan ChatGPT gantikan anak bikin PR!). Cari ide untuk tema proyek akhir tahun sekolah anak, idea kegiatan outdoor, dll.
Mencari informasi seputar kesehatan keluarga jauh lebih cepat – misalnya info penyakit alergi anak, info efek samping kandungan obat, info olahraga yang sesuai dengan kondisi tubuh dan usia, dll.
Puluhan otomatisasi tugas di smartphone bisa dilakukan seperti auto-whatsapp, merangkum berita, menulis ulang draft tulisan, menjaga konsistensi style menulis, memindahkan data dari smartphone ke aplikasi spreadsheet, dll.
Istri saya mencari tahu via ChatGPT “Hack Tips” cara-cara membersihkan perabot rumah. Contohnya, membersihkan panci yang hitam, noda yang bandel, merawat mesin cuci, membuat cairan pembersih lantai sendiri, dll
ChatGPT membantu membuatkan tabel dari data mentah yang saya terima. Sebaliknya, data tabel juga bisa saya berikan ke ChatGPT untuk dituliskan dalam bentuk paragraf.
Diskusi dua arah mengenai macam-macam topik dengan memberikan prompt yang tepat ke ChatGPT, misal topik tentang persiapan interview kerja, rencana pensiun, sistem menabung uang yang sesuai, dll.
ChatGPT membantu merangkai kalimat bahasa Inggris yang rumit. Saya memberikan apa inti maksud saya dalam bahasa Indonesia dan ChatGPT membantu merangkai bahasa Inggrisnya dalam style yang saya inginkan.

Apa itu “Prompt”? Prompt adalah sebutan untuk instruksi yang diberikan ke ChatGPT untuk mengerjakan sesuatu. Kata “prompt” itu sendiri berarti memberikan sebuah petunjuk atau pengingat.

Setiap contoh ini membebaskan menit-menit yang berharga buat saya. Menit-menit yang kemudian menjadi jam dan menjadi hari. Ini saya rasakan sekali dalam setahun terakhir menggunakan ChatGPT.

Hal ini juga dikonfirmasi oleh penelitian di luar Indonesia, di berbagai bidang, termasuk pendidikan dan pekerjaan. Studi menunjukkan penggunaan ChatGPT di bidang pendidikan meningkatkan prestasi siswa sebesar 30% dan motivasi belajar naik sebesar 25%.

Dalam konteks pekerjaan, para profesional dengan pendidikan tinggi mengalami peningkatan produktivitas yang signifikan setelah menggunakan ChatGPT. Sebuah studi yang melibatkan staff di perusahaan konsultan ternama, Boston Consulting Group (BCG) menunjukkan staff bekerja 25% lebih cepat dan 40% lebih berkualitas menggunakan ChatGPT.

Membebaskan menit-menit hidup kita yang berharga. Satu alasan ini saja sudah cukup untuk mulai belajar menggunakan ChatGPT!

MENGIKUTI TREN AI TERNYATA TIDAK MUDAH & TIDAK MURAH

Tapi kalau bergabung di newsletter ID62, kamu bisa terima semua update-nya tanpa keluar biaya-nya dalam 1 email!

Apakah Belajar ChatGPT Benar Segampang Itu?

Ada persepsi awal dulu bahwa ChatGPT hanya cocok untuk orang-orang yang mengerti coding, mengerti IT atau jago komputer. Persepsi ini salah besar karena dari awal ChatGPT dibuat untuk menjadi sebuah produk mass-market yang bisa dipakai semua orang, terlepas jago komputer atau tidak.

Apakah ChatGPTP super gampang? 100% benar, bahkan untuk orang yang buta komputer sekalipun.

Kalau seseorang bisa menggunakan Whatsapp chat, menurut saya orang tersebut sudah qualified untuk menggunakan ChatGPT.

Apakah ChatGPT Gratis Sudah Cukup Bagus?

Awal mula saat ChatGPT lahir, saya ada pikiran skeptis: “Ini pasti freemium. Dikasih fitur-fitur gratis iming-iming supaya orang akhirnya jadi berbayar…”

Ternyata pemikiran ini salah. Ternyata ChatGPT gratis versi 3.5 ini sudah memberikan booster manfaat yang luar biasa dalam produktivitas sehari-hari! Kecuali kamu punya kebutuhan-kebutuhan yang lebih spesifik di luar kegiatan sehari-hari (dibahas di bawah), tidak perlu upgrade ke ChatGPT Plus!

ChatGPT tidak pintar berhitung, 1 tahun menggunakan chatgpt
ChatGPT adalah ahli TEKS, bukan kalkulator. Lihat sendiri, ChatGPT tidak begitu pintar dalam matematika

Kelemahan dan Realita Pahit Setelah 1 Tahun Menggunakan ChatGPT

Selama setahun lebih saya menguji habis-habisan ChatGPT untuk berbagai macam tugas yang berbeda-beda. Ini beberapa contoh tugas yang saya coba berikan ke ChatGPT (dan juga ChatGPT Plus):

  • Membuat ekspansi report outline, dimana saya memberikan inti dan data yang mau disampaikan, ChatGPT membantu membuat penjabarannya.
  • Membuat script bahan ide konten dalam variasi style bahasa Indonesia seperti formal, semi formal, casual, slang.
  • Dalam 1x instruksi membuat script narasi video Youtube, dilengkapi dengan auto hashtags yang relevan, tags, judul video dan description.
  • Membuat berbagai macam gambar dari style realistic, anime, punk, 3D, animation, dll (Dall-E, ChatGPT Plus)
  • Membuat tabel dari data mentah dan sebaliknya, mengolah tabel berisi data dalam format CSV, XLS, HTML.
  • Membuat instruksi untuk berdiskusi 2 arah. Membuat ChatGPT mewawancarai saya dan menemukan masalah dalam hasil kerja saya untuk dikritik, dll.
  • Menulis blog post dalam style pribadi saya secara konsisten.
  • ChatGPT membuat kuis harian mengenai berbagai topik yang berbeda-beda.
  • ChatGPT menghasilkan kurikulum bahasa Inggris untuk 7 tingkat kesulitan yang berbeda beserta tugas hariannya.
  • Automation ChatGPT membaca artikel website, lalu membuat rangkuman dalam bahasa Indonesia dengan batasan style yang ketat (memerlukan OpenAI API dan koneksi ke aplikasi automation).
  • Masih banyak lainnya.

Selama pengujian ini, saya jujur merasakan banyak momen frustrasi.

Menarik, penasaran, tapi sekaligus kadang frustrasi. Saya merasa seperti murid kursus bahasa Inggris mencoba menembus level “Basic” atau “Beginner” naik ke level intermediate, dan kemudian advanced.

Tapi hal ini bisa dilakukan! Jika kita mencari sumber bahan belajar dan menyisihkan waktu bereksperimen, kita akan akhirnya menemukan caranya!

Untuk mendapatkan terobosan lebih tinggi, saya mengambil 2 program sertifikasi internasional untuk ChatGPT dan Prompt Engineering. Setelah 3 bulan kursus, saya berhasil lulus ujian dan mendapatkan sertifikasi Certified ChatGPT Expert dan Certified Prompt Engineering Expert dari Blockchain Council. Saat ini saya melanjutkan ke beberapa kursus pendalaman lain.

ChatGPT halusinasi, 1 tahun menggunakan ChatGPT
Contoh kelemahan halusinasi ChatGPT. Cerita rakyat Malin Kundang diciptakan penjajah Belanda??

Ini beberapa poin yang saya bisa bagikan tentang realita kelemahan ChatGPT:

Ternyata ChatGPT tidak pintar berhitung: Kita pikir super pintar, tapi menghitung selisih jumlah hari saja sering salah! Saya berikan contohnya di atas. Ternyata ChatGPT bukan kalkulator, programnya dilatih khusus untuk mengolah TEXT, bukan ANGKA.
Ternyata ChatGPT bahasa Inggris hasilnya lebih bagus daripada bahasa Indonesia: Dari membaca paper-paper research OpenAI, saya menemukan bahwa 93% bahan pembelajaran ChatGPT (disebut dataset) berbentuk materi bahasa Inggris. Ketimpangan bahasa ini berpotensi menghasilkan kualitas jawaban yang timpang juga antara instruksi bahasa Inggris dengan bahasa lainnya. Saya menuliskan detail tentang ini di artikel “ChatGPT Bahasa Indonesia…Hasilnya Lebih Jelek??”
ChatGPT bisa berbohong alias “berhalusinasi”: Ini penyakit ChatGPT yang paling menakutkan untuk saya. Di bagian sebelum ini saya memberikan contoh ChatGPT 3.5 mengusulkan cerita rakyat Malin Kundang dibuat oleh penjajah Belanda (Malin Kundang adalah cerita rakyat yang diturunkan antar generasi dan kemudian dituliskan kembali oleh berbagai penulis dan penerbit modern). Berbagai kasus halusinasi ChatGPT di dunia juga sempat membuat heboh.
Sulit mendapatkan konsistensi tanpa pembelajaran: Para pengguna ChatGPT pemula bisa cepat mengalami frustrasi ketika ingin menghasilkan suatu jenis output yang sangat spesifik secara konsisten terus-menerus. Misalnya, kita ingin bikin isi konten sosmed yang selalu konsisten bertema menu makanan, script durasi max 5 menit, khusus makanan berkalori di bawah 300 kal. Tugas spesifik seperti contoh ini akan sulit dicapai hanya dengan prompt sederhana. Diperlukan pembelajaran tambahan tentang prompt engineering untuk memberikan batasan-batasan dan bimbingan ke ChatGPT (disebut “Training”).
Aplikasi ChatGPT suka slow atau bahkan hang: Dengan data pengguna yang mencapai 180 juta per Januari 2024, banyak users (termasuk saya) sering menemukan performa ChatGPT menjadi lambat, dan terkadang bisa freeze total atau hang.
Pemakai serius akhirnya perlu keluar uang: Mereka yang ingin melakukan tugas yang sangat spesifik, intensif atau menggunakan banyak data kemungkinan besar tidak akan cukup dengan ChatGPT gratis dan harus mempertimbangkan keluar uang $20 untuk upgrade ChatGPT Plus.
ChatGPT juga sering salah dan malah bikin kerja dua kali: Bekerja dengan ChatGPT kadang malah jadi tidak produktif, terutama kalau kita belum tahu apa yang kita inginkan secara spesik dan/atau kita tidak tahu bagaimana merangkai prompt dengan baik, menghasilkan output yang salah dan bikin kita kerja dua kali. Hal ini akan berkurang seiring kemampuan prompting yang meningkant.
Informasi ChatGPT versi gratis tidak up-to-date: Kalau ChatGPT Plus sudah melontarkan banyak sekali fitur-fitur baru seperti kemampuan browsing dan lainnya, ChatGPT versi gratis masih stuck di fitur yang sama seperti awal 2023 dan pengetahuan terbatas hanya sampai September 2021.

Apa itu “Training ChatGPT”? Istilah ini bicara tentang kemampuan penulisan instruksi (prompt) yang sangat detil, sangat terstruktur dan sangat spesifik untuk “melatih” ChatGPT supaya memberikan hasil yang sesuai keinginan kita secara konsisten.

Kesimpulan: Super Power, tapi Bukan Untuk Semua Orang

Tidak pernah ada 1 tool yang sempurna untuk semua orang dan semua pekerjaan. Terlepas dari segala hype, hal yang sama pun berlaku untuk ChatGPT (dan bahkan untuk AI secara keseluruhan).

ChatGPT jelas punya super power. Ini bukan hype, tapi kenyataan. Tapi setelah 1 tahun menggunakan ChatGPT dan mengujinya untuk bermacam-macam fungsi, saya bisa lihat ini bukan super power yang cocok untuk semua orang.

Ada orang-orang dengan kebutuhan dan kemampuan tertentu yang akan mendapatkan manfaat terbaik dari ChatGPT, dan mungkin ada orang-orang lain yang belum merasakan manfaat yang terlalu istimewa dari teknologi ini.

Saya bantu pembaca menemukan jawaban dengan 2 poin pemikiran berikut ini.

Apakah Kamu Bisa Menulis?

Teknologi Large Language Model (LLM) yang mendasari ChatGPT (atau LLM lainnya) pada intinya adalah sebuah DUNIA TEKS.

Dunia teks berarti dunia tulisan. Kemampuan merangkai kata-kata untuk berkomunikasi dengan chatbot menjadi faktor kunci yang bisa membuat perbedaan besar. AI Chatbot seperti ChatGPT begitu sensitif terhadap kata-kata, sampai kalau kita rubah sedikit struktur kalimat prompt yang diberikan, hasil bisa berubah secara dramatis.

Apakah kamu suka menulis, bisa merangkai variasi kata-kata atau setidaknya bersedia belajar sedikit merangkai kata-kata secukupnya untuk mendapatkan yang kamu butuhkan? Ini pertanyaan besar pertama untuk semua orang yang memikirkan untuk serius menggunakan ChatGPT.

Pendapat saya pribadi: Teknologi ini begitu powerful, ada baiknya mereka yang tidak suka menulis atau tidak pintar dengan kata-kata setidaknya perlu tetap mencoba, karena teknologi LLM ini akan segera merasuki setiap lini kehidupan, dunia pekerjaan dan kegiatan manusia.

Mirip dengan terobosan teknologi komputer dan internet zaman dulu. Hari ini kita bisa lihat semua orang, terlepas mereka benci atau suka dengan komputer, dipaksa untuk dapat menggunakan komputer dan internet. Teknologi LLM juga akan kurang lebih mempunyai hasil yang sama menurut saya.

Kenapa menunggu sampai jadi orang terakhir untuk belajar? Kenapa tidak mulai dari sekarang?

Apa Bidang Pekerjaan/Kegiatan Kamu?

Menurut saya ada dua sisi pemikiran: sisi bahaya dan sisi opportunity.

Sisi bahaya adalah bidang-bidang pekerjaan tertentu yang paling terancam oleh kehadiran AI. Di sisi ini tidak banyak pilihan, harus belajar atau menerima resiko pendapatan menurun, stagnan bahkan PHK.

Sisi opportunity adalah jenis-jenis kegiatan dan/atau pekerjaan yang paling bisa menerima manfaat dari AI. Ini melibatkan banyak pekerjaan, tapi tidak selalu bicara tentang pekerjaan, bisa juga bicara kegiatan sehari-hari.

Sisi Bahaya Kehadiran AI

Menurut studi World Economic Forum, pekerjaan-pekerjaan yang mempunyai unsur rutin tinggi akan paling berpotensi digantikan oleh AI seperti ChatGPT.

Pekerjaan yang melibatkan perhitungan angka seperti akuntansi, pekerjaan berhitung, pembukuan, kasir, teller bank dan sejenisnya berpotensi bisa digantikan oleh ChatGPT. Selain itu, pekerjaan seperti software developer, web developer dan web designer juga berpotensi digantikan oleh ChatGPT, karena coding adalah pekerjaan yang sangat terstruktur dan LLM menyerap banyak sekali teks pemrograman seperti HTML, Python dalam datasetnya.

Sisi Opportunity Kehadiran AI

Dalam 1 tahun menggunakan ChatGPT, saya bisa lihat jenis kegiatan atau pekerjaan seperti apa yang akan menerima manfaat terbesar dari ChatGPT.

Menurut saya kegiatan atau pekerjaan yang padat pengetahuan, padat informasi, banyak teks, banyak menulis akan menikmati boost terbesar dari ChatGPT. Ini bisa bicara tentang pekerjaan, juga bisa bicara tentang hobi atau seperti contoh istri saya, bisa juga kegiatan ibu rumah tangga untuk membantu di dapur atau dalam membantu sekolah anak-anak!

Selain itu, kegiatan yang melibatkan belajar, mengajar, merangkum, menjabarkan, melengkapi informasi, memecah informasi besar menjadi bagian-bagian kecil juga akan merasakan bantuan yang luar biasa dari ChatGPT.

Segala kegiatan yang melibatkan mengolah bahasa asing juga dijamin mendapatkan manfaat luar biasa dari ChatGPT, entah menerjemahkan, menulis ulang, parafrase, korespondensi dll.

Kegiatan kreatif juga sangat bisa menerima manfaat seperti idea generation, perencanaan konten media sosial dan bikin gambar. Hanya saja, ada kemungkinan untuk melakukan mendapatkan hasil kreatif yang konsisten memerlukan kesabaran dan pengetahuan dasar prompt engineering. Mempunyai akses ChatGPT 4.0 (berbayar) juga akan sangat membantu kualitas hasil.

1 tahun menggunakan ChatGPT API Keys
1 Tahun menggunakan ChatGPT via OpenAI API integrasi/otomatisasi ke berbagai aplikasi lain

Siapa yang Perlu Langganan ChatGPT Plus?

Mereka yang hanya melakukan pekerjaan-pekerjaan yang relatif sederhana seperti menerjemahkan bahasa asing, manipulasi kata sederhana (menyusun kata-kata, parafrase, penulisan ulang, merangkum, dll), pencarian pengetahuan umum atau diskusi 2 arah sederhana tidak perlu upgrade ke layanan berbayar ChatGPT plus menurut saya.

Mereka dengan kegiatan-kegiatan berikut ini kemungkinan perlu mempertimbangkan upgrade ke ChatGPT Plus:

Melakukan riset atau studi mendalam tentang suatu topik
Menulis dalam struktur khusus atau gaya penulisan yang sangat spesifik/khas
Mengolah data teks dalam jumlah besar dan/atau memerlukan ChatGPT mempelajari dokumen seperti PDF atau Doc
Akses ke informasi terbaru (ChatGPT Plus bisa browsing internet)
Kemampuan multi-modal seperti membuat gambar AI (Dall-E), berbicara verbal dengan ChatGPT dan menghasilkan suara
Banyak bekerja dengan tabel (ChatGPT Plus bisa membuat tabel dan menerima file Xls atau CSV)

Apa itu “Multi-Modal”? Istilah ini bicara tentang kemampuan ChatGPT untuk memahami dan berinteraksi tidak hanya melalui teks, tetapi juga melalui gambar atau suara (ChatGPT Plus).

Nasihat penting: walaupun ada kebutuhan yang jelas untuk upgrade, tapi sebaiknya setiap pengguna berlatih terlebih dahulu untuk membuat prompt dengan efektif menggunakan ChatGPT versi gratis.

Terburu-buru upgrade ke ChatGPT Plus tanpa terlebih dahulu berlatih cara membuat instruksi prompt yang efektif akan memberikan hasil yang kurang bagus. Tentu ini menjadi kerugian karena kita sudah keluar uang untuk berlangganan ChatGPT Plus, sedangkan kemampuan untuk memberikan instruksi dengan efektif belum ada.

Pendapat Akhir Tentang ChatGPT

Setelah 1 tahun menggunakan ChatGPT dengan intensitas tinggi, dengan yakin saya bisa berpendapat bahwa teknologi ChatGPT (dan LLM lainnya) bisa membuat perbedaan yang sangat signifikan dalam keseharian orang yang serius mempelajari dan menerapkannya.

Selama 1 tahun sejak Desember 2022 hingga Desember 2023 saya merasa telah mendapatkan hasil yang luar biasa besar dari waktu (dan uang) yang saya curahkan ke pembelajaran ChatGPT! Ke depan, saya berencana untuk semakin menginvestasikan lebih banyak waktu dan uang untuk mendalami dan mengaplikasikan penerapan ChatGPT ke berbagai kegiatan saya.

Perasaan inilah yang membuat saya membuat blog ID62 ini di luar rencana. Karena saya merasa teknologi ini dapat sungguh-sungguh menghasilkan dampak positif bagi orang banyak.

Belajar ChatGPT akan menjadi salah satu investasi waktu terbaik untuk mereka yang serius ingin membebaskan menit-menit berharga hidup dan menjadi terdepan di angkatan kerja dan bisnis!

Berangkat dari level nol ke level pemula sangatlah mudah dalam belajar ChatGPT. Tapi dari level pemula ke level yang lebih tinggi akan sedikit perlu latihan. Bersiap-siaplah, bangun mental belajar yang kuat dan jangan cepat menyerah. Saya akan coba bantu melalui blog ini dan channel lainnya. Follow my newsletter disini atau follow @ID62AI di Youtube, Instagram atau Tiktok.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top