Oh No! Apakah Sudah Terlambat Untuk Belajar AI??

Saya nggak tahu tahun berapa kamu baca artikel ini, tapi ada kemungkinan kamu baca karena kuatir ketinggalan belajar AI.

Jangan takut! Saya akan kasih tahu kenapa kamu tidak perlu kuatir ketinggalan belajar AI di artikel ini dan trik untuk mengejar semua ketinggalan!

Artikel ini ditulis 100% oleh tangan dan hati saya.

Miliki Perspektif Sejarah Ketika Belajar AI

Perasaan “gue ketinggalan!” memang bisa bikin silent-panic.

Kadang makin sering lihat postingan apps AI malah bukan memotivasi, tapi malah bikin down – karena kita jadi makin sadar betapa jauhnya kita ketinggalan! Terutama buat mereka yang selama ini mungkin sibuk di area lain dan tidak memperhatikan perkembangan AI.

Saya berikan satu perspektif yang mencegah kita merasa down ketika proses belajar AI mulai terasa berat, yaitu PERSPEKTIF SEJARAH INOVASI.

Berbahagialah Kalau Mengerti Sejarah Inovasi

Arus informasi yang super cepat seperti di dunia AI bisa bikin kita merasa kehilangan arah in the short term. Kadang sampai mau menyerah. Tapi saya ingatkan kalau ini hanya perasaan emosi SHORT TERM.

Karena terobosan inovasi menyeluruh membutuhkan waktu yang panjang sekali.

Adopsi hal baru sampai titik di mana orang yang paling tidak paham sekali pun akhirnya mengadopsi (contohnya handphone) memerlukan puluhan atau bahkan ratusan tahun.

So, don’t worry about missing out.

Perspektif Sejarah Untuk Belajar AI

Pelajaran Dari Industri Pasar Modal dan Otomotif

Ambil contoh industri pasar modal (stock market)馃挵, tempat orang jual beli saham dan instrumen keuangan lainnya. Walau di Indonesia rasanya masih baru, tapi di dunia global, industri pasar modal adalah sebuah industri yang sangat tua, berumur sekitar 400 tahunan sejak abad ke 17-18an.

Dan lihatlah, walaupun sudah 400 tahun lebih, sampai hari ini masih banyak negara yang tidak familiar dengan pasar modal. Innovation takes time to spread.

Ambil contoh lagi industri mobil atau otomotif馃殬. Industri mobil sudah berumur hampir 150 tahunan, sejak abad 19. Apakah industri mobil sampai hari ini masih terus mengalami inovasi? Yes, definitely. Lihat saja terobosan Tesla, BYD dan model mobil listrik lainnya yang booming.

Industri Internet: So Young!

Bagaimana dengan industri internet?馃摬 Kalau dihitung dari sejak website pertama diciptakan pada tahun 1991, INDUSTRI INTERNET BARU BERUMUR SEKITAR 30 TAHUNAN!

Yes! Dengan semua kegilaan dari channel-channel Youtube, Instagram, Twitter (X), Facebook, TikTok….industri internet ini MASIH SANGAT MUDA USIANYA!

Bagaimana dengan industri Generative AI? Kalau kamu orang biasa seperti saya, kelahiran generative AI bagi orang awam adalah November 2022 ketika ChatGPT dilahirkan! So Young!

So, when you panic, remember this post and the history of innovation. It’s still early. Bahkan VERY EARLY untuk mulai belajar AI.

So get up and gear up!

Cara Paling Efektif Belajar AI (dan Cara yang Salah)

Oke, kita sekarang sudah punya perspektif yang benar dan semangat kembali menyala untuk menjadi Artificial Intelligence expert! Pertanyaan selanjutnya adalah: Apa cara terbaik dan paling efektif untuk belajar AI?

Cara yang Salah Belajar AI

Pertama saya beritahu dulu cara yang SALAH untuk mempelajari AI.

Jangan pelajari AI dengan lompat-lompat dari satu aplikasi AI ke aplikasi AI lainnya. Misalnya belajar Generative AI image dengan lompat-lompat dari aplikasi Midjourney, pindah ke Leonardo, pindah ke Dall-E and the next thing and the next thing.

Pindah-pindah aplikasi AI seperti ini beresiko menghasilkan kebingungan dan skills yang relatif tidak mendalam, karena setiap aplikasi tidak dibuat seragam, sehingga satu teknik yang berhasil di satu aplikasi belum tentu berhasil di aplikasi lain.

Selain itu, dunia aplikasi AI berkembang dengan Ultra Cepat! Setiap hari muncul puluhan hingga ratusan aplikasi AI terbaru! Kecuali kamu full-time kerja bidang AI, kemungkinan besar kamu akan mengalami burnout-and-crash kalau mencoba mengikuti setiap aplikasi terbaru yang keluar.

Strategy belajar AI seperti ini akan bikin kita jadi orang yang mungkin tahu banyak apps, tapi tidak mempunyai basic skills yang kuat dan tidak bisa menghasilkan sesuatu yang rumit dan sustainable.

Kalau tujuan kamu ingin jadi AI Influencer, strategi apps-hopping ini mungkin efektif. Tapi kalau tujuan kamu ingin menggunakan AI untuk membangun sebuah work-skill yang nilainya tinggi, you need a better strategy.

Cara Efektif Belajar AI

Cara efektif menguasai AI menurut saya adalah seperti belajar mengemudikan mobil.

Dunia otomotif selalu penuh dengan launching mobil model-model terbaru, dengan segala fitur canggih dan aksesoris yang menggoda.

Tapi kalau kita belum mempunyai teknik dasar mengemudi dan pengetahuan dasar mobil yang baik, apakah sebaiknya kita ambil pusing dengan model-model terbaru? Nope!

Basics First Please

Untuk bisa mengemudikan mobil, orang TIDAK perlu mengerti sampai mendalam apa bedanya mesin CVT dengan mesin AT, atau prinsip kerja gearbox. Tidak perlu.

Orang cukup mempunyai pengetahuan dasar yang memadai dulu tentang mobil, misalnya:

  • Prinsip kerja mesin mobil mendasar (fuel masuk ke mesin, transmisi menggerakkan roda, dll)
  • Cara mengemudi yang baik (kewaspadaan, rem, gas, menguasai setir, situasi darurat, dll)
  • Etika mengemudi dan aturan lalu lintas (paham rambu, road alertness, interaksi antar mobil, dll)

Alangkah bijaknya kita menguasai hal-hal dasar ini dulu sebelum memikirkan mau beli mobil model terbaru.

Tanpa basic skills yang kuat, ada kemungkinan fitur mobil model terbaru pun kita tidak bisa gunakan secara maksimal, atau bahkan mobil baru nan mahal bisa ujungnya penyok sana-sini karena poor driving skills.

Mempelajari AI persis sama seperti ini.

Belajar AI Seperti Belajar Mobil: Gas dan Rem

Belajar AI menurut saya tidak jauh dari belajar mobil: Jangan terlalu pusingkan model-model aplikasi AI terbaru, tapi fokus lebih kepada AI Basics yang mendasari semua aplikasi-aplikasi tersebut.

Beberapa contoh AI basics yang penting:

  • Apa itu Artificial Intelligence sih sebenarnya, secara simple saja?
  • Apa tujuan utama orang repot-repot taruh uang besar untuk ciptakan AI?
  • Artificial Intelligence itu luas, sebenarnya AI apa saja jenisnya? (Bayangkan Truck vs Trailer vs City Car)
  • Bagaimana cara “mengemudikan” mesin AI? –> ini bicara Prompt Engineering.
  • Apa masa depan yang ingin dicapai oleh teknologi AI?

Pengetahuan akan hal-hal di atas menurut saya jauh lebih penting untuk dimiliki daripada pengetahuan trendy tentang 20 apps AI terbaru.

Dalam jangka panjang, menurut saya pertanyaan-pertanyaan di atas akan kemudian membawa kita to the right places dalam perjalanan kita bekerja bersama AI.

Background Jeremy & ID62

Sebelum lanjut ke point terakhir, ada baiknya saya berikan refresher singkat tentang background saya sebagai konteks tambahan.

Saya mewakili orang-orang yang berlatar belakang Non-IT dan Non-Coding.

Sejak 2010 bermula dari simple curiousity, saya tidak sengaja menemukan awal dari sebuah teknologi yang kemudian dipopulerkan sebagai “No-Code”. Saya tidak bisa dan tidak pernah belajar coding, tapi berkat No-Code technology, saya telah menghasilkan karya-karya digital seperti layaknya seorang coder.

Definisi No-Code dalam bahasa sehari-hari: ilmu No code ini tentang gimana cara orang-orang yang nggak ngerti coding untuk bisa bikin sesuatu yang keren dan berguna di dunia internet, seperti layaknya orang jago coding!

Saya akan tulis artikel terpisah tentang No-Code dan kenapa ini seru banget. Tapi intinya, saya mengerti rasanya jadi orang yang tidak bisa coding atau tidak Techie, tapi ingin bisa memanfaatkan teknologi buat mencapai keberhasilan.

Saya ingin membantu sesama no-coders di Indonesia.

Perjalanan iseng saya di 2010 akhirnya menjadi sebuah pekerjaan serius dan sebuah tim kerja dengan hasil yang membanggakan.

Saya dengan tim saya membuat platform ID62 di awal 2024 untuk menjembatani pengetahuan dan berbicara ke mereka yang mempunyai latar belakang dan impian yang sama.

Kami bahkan menggandeng partner AI startup dari San Francisco, USA untuk misi ini. Kami melihat AI sebagai ledakan besar untuk orang-orang Non-Coders seperti kita. If you’re interested, you could join our newsletter here to go even deeper.

Let’s continue to the last and most important point.

Prompt Engineering: Awal Terbaik Belajar AI

Menurut saya salah satu titik awal terbaik untuk mulai belajar AI adalah Prompt Engineering.

Dalam bahasa gaul, prompt engineering itu artinya: trik nulis apa yang kita mau dibuat oleh si mesin AI, tulisnya sangat detail dan spesifik, supaya si mesin AI bisa tangkap dan bikin seperti yang kita mau.

In short, Prompt Engineering = cara terbaru ngomong sama mesin.

Pentingnya belajar Prompt Engineering itu seperti pentingnya belajar pedal gas vs rem dalam nyetir mobil. It’s everything.

Apapun merek mobilnya, cara nyetirnya masih sama yaitu injak gas dan rem.

Sama juga di AI. Sampai dengan hari penulisan artikel ini, apa pun mesin AI nya, cara nyetirnya masih sama yaitu dengan Prompt Engineering.

Bicara Sama Mesin Via Prompt Engineering

Dua poin simple tapi penting:

  1. SEBELUM ada AI, manusia harus menggunakan coding untuk bicara ke mesin (HTML, Java, Python, C+, dll)
  2. SETELAH ada AI, manusia kini bisa dibantu AI untuk bicara ke mesin!

Dalam bentuk infographic yang mudah dimengerti:

Belajar AI Prompt Engineering

Memang Mesin Bisa Buat Apa Untuk Saya?

So what kalau AI bisa bantu ngomong sama mesin?! Apa pentingnya ini?

Banyak orang mungkin tidak sadar kalau komputer punya daya yang jauh lebih besar untuk membantu mereka selain cuma jadi laptop atau bikin dokumen. Ini sebuah gap misunderstanding yang amat sangat besar.

AI dapat melepaskan kekuatan yang jauh lebih besar dari sebuah computer. Saya kasih contoh-contoh besar:

  • Karyawan bisa automate bikin digital professional resume yang memenangkan setiap job interview!
  • Dokter bisa automate bikin website pribadi dimana pasien dapat secara otomatis book janji plus bayar di muka!
  • Jadi Super-Solopreneur bangun bisnis sendirian dengan AI sebagai pendamping all-in-one: jadi penasihat pajak, head of marketing, IT support, designer, copywriter, customer support, semuanya dalam 1 aplikasi!
  • Jadi Super-Influencer bikin channel dengan AI sebagai idea generator, art director, video editor, writer description + tags, bahkan sampai menjawab comments dan DM yang masuk!
  • Masih banyak lagi!

Intinya: Komputer bukan cuma laptop, handphone, Microsoft Windows, Excel dan lainnya. Komputer punya potensi untuk menjadi jauh lebih besar. AI is the big key that unlocks this potential for ordinary non-coding people!

Kesimpulan: Belajar AI Sejujurnya Gampang Atau Susah?

Saya nggak mau kamu kecewa. Ini sejujurnya: secara umum, belajar AI tidak segampang mengedipkan mata, tapi tidak sesusah kuliah S1.

Kesulitan belajar AI mungkin kira-kira sama seperti belajar mengemudikan mobil dengan baik. Not difficult, tidak perlu IQ jenius, buktinya jutaan orang Indonesia bisa mengemudi setiap hari. Yes, beberapa orang bisa menguasai mobil lebih cepat, beberapa lebih lambat, tapi skill ini pada akhirnya bisa dikuasai oleh semua orang. Doable.

Let’s take it to the next level.

Pastikan kamu join newsletter ID62 untuk mendapatkan kesempatan free access Team-GPT platform, free AI learning dan update artikel-artikel terbaru seperti ini.

Saya juga sering share di social channel saya di Linkedin, Instagram, Twitter (X), Youtube dan Tiktok. I would love to chat with you about learning AI, just DM me! Mari belajar AI bersama-sama!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top